Wednesday, April 21, 2010

Bersepeda di Belanda




Kemarin saya chatting dengan sahabat saya yang bekerja sebagai pramugari. Beruntungnya dia bisa keliling dunia gratis. Saya selalu nggak sabar untuk dengar pengalaman dia di negeri orang...

Icha: Dev, kmaren gw baru dari Amsterdam lagi, hehehee....

Me : Huwaaa... enak bangett. Ngapain aja disana?

Icha: Gw keliling kota nyewa sepeda disana. Jadi disana tuh dev, orang-orangnya seneng banget naik sepeda. Dari anak muda sampe orang tua hobi naik sepeda kemana-mana

Me: Wah keren banget tuh. Ceritain smuanya donk cha...

Dan icha pun mulai bercerita tentang budaya bersepeda di Belanda...

"Budaya bersepeda di Belanda sudah ada sejak tahun 1800-an. Hampir seluruh masyarakatnya merupakan pengguna sepeda yang dipakai untuk menjalankan kegiatan sehari-hari mereka. Pengendara sepedanya dari berbagai umur. Dari anak muda sampai orang tua. Nggak heran kalo Belanda masuk urutan 10 besar negara dengan pengendara sepeda terbanyak. Para pengguna mobil disana pun sangat waspada terhadap sepeda. Karena ada peraturan, jika terjadi tabrakan antara sepeda dengan mobil. Maka pengendara mobil lah yang harus bertanggung jawab.


sumber: www.amsterdamize.com

Pemerintah Belanda sangat memanjakan para pengendara sepeda. Bisa dilihat dari beberapa fasilitas yang tersedia. Seperti tersedianya jalur khusus untuk pengendara sepeda yang ada di mana-mana. Antar kota dan propinsi. Bahkan ke Jerman atau Belgia pun bisa. Pada jalur khusus ini juga terdapat rambu-rambu lalu lintas, lampu merah, dan terowongan. Makanya nggak heran kalo lihat pengendara sepeda pada ngebut, karena sistem lalu lintas disana sudah sangat baik. Sehingga aman untuk pengendara mobil ataupun sepeda. "

Me: selain fasilitas jalur khusus, ada fasilitas lainnya nggak cha?

Icha: ada dev.. misalnya di jembatan penyebrangan itu ada jalur khususnya juga untuk sepeda. Parkiran sepeda disana juga banyak banget. Malah banyakan tempat parkir untuk sepeda daripada mobil. Yang bikin gw salut lagi sampe hal yang kecil pun mereka perhatikan. Seperti tempat sampah yang dibuat khusus, jadi mereka yang lagi naik sepeda nggak perlu repot-repot berhenti untuk buang sampah. Dan kalau kita nggak punya sepeda, ada juga yang menyediakan fasilitas sepeda gratis, untuk dipakai di area sekitar.


sumber: www.amsterdamize.com


Me: oh gitu..berarti pemerintah disana bagus banget ya.. oya, tadi kan kata lo pengendara sepeda disana dari anak kecil sampe orang tua. Nah, yang anak muda banyak nggak?

Icha: eits, jangan salah. Dari pelajar, pebisnis sampe cewek modis naik sepeda semua. Dan untuk para turis, disana banyak tempat penyewaan sepeda. Jadi kita bisa berkeliling kota sendiri atau ditemani tour guide.




sumber: www.amsterdamize.com

Oh iya dev, karena banyaknya pengguna sepeda disana peluang bisnis di bidang sepeda juga sangat bagus. Seperti produsen helm yang satu ini, dia menjual helm khusus yang dilapisi topi sehingga penggunanya bisa tetap tampil trendi. Ada juga yang memproduksi sepeda lipat yang bisa dibawa kemana-mana.. kreatif banget ya..




sumber: www.yakkay.com, www.bergmoench.com

Me: trus lo muter-muter kemana aja cha selama disana?

Icha: karena gw di Amsterdam, tempat pertama yang gw kunjungin Red light district. Disana banyak banget sex shop dengan etalase hidup. Jadi para wanita berpakaian super seksi, trus kalo kita lewat dia mangggil-manggil biar kita masuk tokonya.. hahaha.. bulan puasa lewat situ pasti batal :p

Trus gw ke museum Van Gogh. Museum ini dibuka tahun 1973. Disana kita bisa lihat koleksi lukisan karya Van Gogh dari abad 19. Seperti The Potato Eaters, Bedhroom in Arles dan salah satu lukisan Sunflowers. Abis dari situ gw ke Rijks museum. Rijks museum adalah museum nasional Belanda yang terletak di museumplein. Museum ini didedikasikan untuk seni, kerajinan dan sejarah. Didalamnya banyak terdapat lukisan di zaman Dutch Golden Age.




sumber: dokumentasi icha

Setelah capek muter-muter, gw istirahat di taman Vondelpark. Di taman itu, selain kita bisa duduk santai, juga terdapat Netherland Film Museum. Dan juga ada teater terbuka yang biasanya menyajikan pertunjukan musik klasik, musik pop, teater musikal, tari dan kabaret. Walaupun semua pertunjukan disitu gratis, namun pengunjung akan diminta untuk memberikan donasi sebesar 1 euro. Kalo laper kita bisa mendatangi horeca yang ada disekitar taman untuk beli makanan.

Me: woooowww.... kayaknya disana nyaman banget ya cha tempatnya. Nggak banyak polusi, dan banyak tempat wisata yang bisa kita kunjungi

Icha: iya bener banget dev. Gw udah 2 kali kesana dan nggak pernah bosen. Malah gw berharap bisa kesana lagi hehe..Eh dev, udahan dulu ya gw mau siap-siap kerja lagi nih.. bye...

Percakapan itupun berakhir. Dengan meninggalkan sejuta kekaguman saya kepada Negeri kincir angin. Negeri yang dulu pernah menjajah Indonesia, namun sekarang menjadi salah satu tempat yang harus saya kunjungi sebelum saya mati.. :)



3 comments:

  1. WOW... (baca dengan terkagum" dan ngarep banget kalo indonesia bisa jadi kayak gitu)

    pengen deh di indo juga nerapin sistem kayak gitu.. biar udara lebih adem krn gak banyak polusi :)

    hidup bersepeda

    salam kenal yah..

    ReplyDelete
  2. Haiii....haiii Dev...Nice to Visit u'r Blog...:)

    ReplyDelete